This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, December 5, 2022

 

Tabrakan kereta api Bintaro 1987

Lokasi kecelakaan berada di antara Stasiun Pondok Ranji dan pemakaman Tanah Kusir, dekat SMUN 86 Bintaro. Jaraknya 200 meter setelah perlintasan Pondok Betung.Awalnya, pada Senin (19/10/1987), kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung tabrakan dengan kereta yang datang dari Tanah Abang. Keduanya tabrakan di antara Stasiun Pondok Ranji dan pemakaman Tanah Kusir, dekat SMUN 86 Bintaro. Lokasi kecelakaan berada di tikungan berbentuk huruf 'S' sekitar Km 1KA 225 yang berangkat dari Stasiun Sudimara bertabrakan dengan KA 220 Patas yang datang dari Stasiun Kebayoran. KA 225 berjalan dengan kecepatan 25 km/jam karena baru melewati perlintasan, sedangkan KA 220 berjalan dengan kecepatan 30 km/jam.8+75.


Jumlah Korban

 Sebanyak 156 orang menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut. Ratusan lainnya mengalami luka-luka.Adapun 70 orang dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian, sebagian lagi tewas dalam perjalanan dan setelah berada di rumah sakit.


Penyebab Kecelakaan


Kecelakaan terjadi karena kurang maksimalnya komunikasi dan koordinasi antar stasiun. Kesalahan berawal dari Stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara tanpa mengecek kepenuhan jalur di Sudimara, sementara di Sudimara, semua jalur sudah penuh.Setibanya di Stasiun Sudimara, kepala stasiun memerintahkan juru langsir untuk melangsir KA 225 masuk ke jalur 3. Namun, masinis tidak dapat melihat semboyan, kemudian dia bertanya pada penumpang "berangkat?" kata penumpang "berangkat!". Sang masinis pun melaju.Juru langsir kaget dan sempat mengejar kereta hingga naik ke gerbong belakang. Beberapa ada yang mengejar kereta naik sepeda motor.Namun, pengejaran itu tak berhasil. Semboyan gentar darurat sempat dinyalakan untuk penjaga perlintasan Pondok Betung, tetapi kereta tetap melaju.


Wednesday, May 25, 2022

 Kapal Tampomas II Tenggelam, 369 Orang Tewas

 Hari ini 41 tahun lalu, tepatnya 27 Januari 1981, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tampomas II tenggelam di perairan Masalembo, Laut Jawa.Pada 1980-an, KMP Tampomas yang dikelola oleh PT Pelni merupakan salah satu kapal laut yang melayani penumpang antarpulau.Sebelumnya, kapal ini digunakan untuk melayani perjalanan haji.


Kronologi kejadian

Diberitakan Harian Kompas, 27 Januari 1981, kapal penumpang Tampomas II milik PT Pelni terbakar pada hari Minggu sekitar pukul 23.00 Wita. Lokasinya sekitar 220 mil laut menuju pelabuhan Ujungpandang. Kapal itu berangkat dari Jakarta dengan membawa 1.054 penumpang dan 82 awak kapal.Namun, ketika berada di perairan dekat Kepulauan Masalembu, sebelah utara Pulau Kangean, Jawa Timur, kapal itu mengalami kebakaran.Menurut Sekditjen Perhubungan Laut kala itu, Fanny Habibie, dalam keadaan cuaca yang jelek itu penumpang mengalami kepanikan sehingga beberapa orang terjun ke laut.Kapal Pelni atau kapal lain yang ada di sekitar kapal Tampomas II diperintahkan untuk mendekat dan memberikan pertolongan.Beberapa kapal di antaranya adalah Wayabula, Ilmanul, Brantas, dua kapal penyapu ranjau TNI AL, dan sebuah kapal navigasi Perhubungan Laut.Dilansir dari Harian Kompas, 28 Januari 1981, kapal Tampomas II akhirnya tenggelam pada 27 Januari 1981 pukul 12.42 WIB (13.42 WIT) meskipun berbagai usaha penyelamatan dilakukan.Kapal berbobot mati 2.420 ton itu tenggelam di Selat Makassar dekat Pulau Masalembo, sekitar 22 mil laut menjelang pelabuhan tujuan Ujungpandang.Hingga 27 Januari 1981 malam hari, terdapat 566 orang yang berhasil diselamatkan ke atas kapal-kapal yang datang menolong.Kapal Tampomas II meninggalkan Jakarta sekitar pukul 19.00 pada 24 Januari 1981 dan diharapkan tiba di pelabuhan Ujungpandang sekitar pukul 10.00 pagi tanggal 26 Januari.


Upaya penyelamatan


Penyelamatan terkendala cuaca buruk. Pesawat Albatros UF-Skuadron Udara-5 TNI AU yang lepas landas dari Bandara Juanda pada 06.35 bermaksud mendarat di perairan sekitar lokasi musibah.Akan tetapi, gelombang besar setinggi 7-10 meter, angin kencang, dan hujan mengurungkan rencana pendaratan. Dari udara juga terhalangi oleh kabut tebal, sehingga untuk menemukan lokasi Kapal Tampomas II, pesawat Albatros harus terbang rendah sekitar 350-500 kaki dari permukaan laut.