Tabrakan kereta api Bintaro 1987
Lokasi kecelakaan berada di antara Stasiun Pondok Ranji dan pemakaman Tanah Kusir, dekat SMUN 86 Bintaro. Jaraknya 200 meter setelah perlintasan Pondok Betung.Awalnya, pada Senin (19/10/1987), kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung tabrakan dengan kereta yang datang dari Tanah Abang. Keduanya tabrakan di antara Stasiun Pondok Ranji dan pemakaman Tanah Kusir, dekat SMUN 86 Bintaro. Lokasi kecelakaan berada di tikungan berbentuk huruf 'S' sekitar Km 1KA 225 yang berangkat dari Stasiun Sudimara bertabrakan dengan KA 220 Patas yang datang dari Stasiun Kebayoran. KA 225 berjalan dengan kecepatan 25 km/jam karena baru melewati perlintasan, sedangkan KA 220 berjalan dengan kecepatan 30 km/jam.8+75.
Jumlah Korban
Sebanyak 156 orang menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut. Ratusan lainnya mengalami luka-luka.Adapun 70 orang dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian, sebagian lagi tewas dalam perjalanan dan setelah berada di rumah sakit.
Penyebab Kecelakaan
Kecelakaan terjadi karena kurang maksimalnya komunikasi dan koordinasi antar stasiun. Kesalahan berawal dari Stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara tanpa mengecek kepenuhan jalur di Sudimara, sementara di Sudimara, semua jalur sudah penuh.Setibanya di Stasiun Sudimara, kepala stasiun memerintahkan juru langsir untuk melangsir KA 225 masuk ke jalur 3. Namun, masinis tidak dapat melihat semboyan, kemudian dia bertanya pada penumpang "berangkat?" kata penumpang "berangkat!". Sang masinis pun melaju.Juru langsir kaget dan sempat mengejar kereta hingga naik ke gerbong belakang. Beberapa ada yang mengejar kereta naik sepeda motor.Namun, pengejaran itu tak berhasil. Semboyan gentar darurat sempat dinyalakan untuk penjaga perlintasan Pondok Betung, tetapi kereta tetap melaju.