This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, November 7, 2024

Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ182

 Tragedi Pesawat Sriwijaya Air SJ182


 

Tragedi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 terjadi pada 9 Januari 2021, dimana pesawat tersebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu usai lepas landas dari Jakarta menuju Pontianak. Pesawat ini membawa 62 penumpang dan awak, termasuk 57 orang dewasa, 5 anak-anak, dan 1 bayi, semuanya meninggal dunia.

Kronologi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Mengutip dari laporan detikNews 3 tahun silam, pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak berangkat dari Bandara Soekarno Hatta pukul 14.36 WIB. Setelah 4 menit lepas landas, tepatnya pukul 14.40 WIB, pesawat hilang kontak di sekitar Tanjung Pasir Pulau Lancang.

Baca artikel detiksumbagsel, "Mengenang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, 9 Januari 2021" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7131004/mengenang-jatuhnya-sriwijaya-air-sj182-9-januari-2021.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/

Pesawat terbang ke arah barat kemudian menuju utara. Terakhir pesawat terlihat berada di atas Laut Jawa tepatnya sisi utara Pulau Jawa. Hanya hitungan detik, pesawat hilang dari radar.

Dalam waktu 1 menit pesawat Sriwijaya Air SJ182 kehilangan ketinggian 10 ribu kaki setelah 4 menit lepas landas dari Jakarta. Tepat pukul 14.55 WIB, pesawat dikabarkan benar-benar hilang kontak.

Baca artikel detiksumbagsel, "Mengenang Jatuhnya Sriwijaya Air SJ182, 9 Januari 2021" selengkapnya https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7131004/mengenang-jatuhnya-sriwijaya-air-sj182-9-januari-2021.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/ https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-7131004/mengenang-jatuhnya-sriwijaya-air-sj182-9-januari-2021

Friday, September 1, 2023

 Kecelakaan bus SMK Lingga Kencana

Bus rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat, hingga menyebabkan 11 orang tewas.Sebagaimana diketahui, kecelakaan tersebut terjadi pada Sabtu (11/5), sekitar pukul 18.45 WIB. Kecelakaan itu terjadi di Ciater, Subang, saat rombongan pelajar dan guru SMK Lingga Kencana hendak kembali ke Depok seusai acara perpisahan. Total, ada tiga bus yang mengangkut siswa dan guru.Peristiwa itu melibatkan lima kendaraan, yaitu bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza D-1455-VCD, serta 3 motor. Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam insiden ini."Iya jadi informasinya sembilan pelajar, satu guru, terus satu lagi pengendara motor asal Cibogo, Subang," ujar Kadinkes Subang dr Maxi, dilansir detikJabar, Minggu (12/5).Berikut ini daftar nama 11 korban tewas bus terguling di Subang berdasarkan data yang disampaikan pihak RSUD Subang pada Minggu (12/5):


1. Intan Rahmawati

2. Dimas Aditya

3. Desy Yulyanti

4. Ahmad Fauzi

5. Intan Fauziah

6. Nabila Ayu Lestari

7. Raka

8. Robiatul Adawiyah

9. Tyara

10. Mahesya Putra

11.Supriyogi 

.


YKS menyampaikan perihal keluhan siswa terkait bus. Pembina YKS, Mawardhi, mengatakan dia mendengar keluhan soal bus itu dari siswa yang merupakan teman cucunya. Dia mengatakan siswa itu mengeluhkan kondisi bus, termasuk AC yang tidak menyala dan ban sudah tidak bagus."Kebetulan ada cucu saya, dia sahabat dari peserta yang perpisahan itu. Dia melihat, 'Aduh saya dapat mobil yang sedikit beda', ternyata terjadi hal itu. Ya katanya kelihatannya ban sudah kurang bagus, AC-nya nggak jalan juga," ujar Mawardhi di SMK Lingga Kencana, Minggu (12/5/2024).Mawardhi juga mengaku sempat mendengar bus itu mogok di tengah perjalanan. Dia mengatakan bus itu kemudian diperbaiki dan melanjutkan perjalanan lagi."Sebelum kejadian itu, sempat mogok. Kemudian, diperbaiki teknisinya dan jalan lagi sehingga mobil yang bertiga itu, mereka yang terakhir," katanya.



 

Wednesday, July 12, 2023

 Santri Ponpes Milik Bupati Sumenep Kesurupan Massal

 Kesurupan massal menimpa santri putri Pondok Pesantren Nurul Islam, Karang Cempaka, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep, Madura. Untuk mengatasi kesurupan itu, 2 paranormal didatangkan oleh pengasuh ponpes milik Bupati Sumenep Moh Ramdlan Siraj.Awalnya, para santri putri banyak yang pingsan dalam waktu 3 sampai 6 menit. Lalu terbangun dan berterik-terik hesteris dengan kondisi mata melotot dan mengamuk santri yang lainKesurupan itu semula menimpa 6 santri putri secara bersamaan. Lalu, santri putri lain juga kesurupan. Pihak pengurus tidak mampu mengatasi hal tersebut.Bahkan, 2 orang paranormal yang dipanggil untuk mengobati para santri tidak mampu mengatasi. Diduga, roh jahat yang merasuk santri tersebut berasal dari sebuah pohon besar dekat pondok.Salah seorang pengurus pondok putri, Nur Fadilah mengatakan, para santri yang kesurupan itu sebenarnya sudah sejak 3 hari yang lalu mengalami perubahan sikap, baik dari cara berpakaian maupun bicara."Mereka yang kesurupan itu awalnya suka memakai warna hitam dan merah-merah. Baik baju, sajadah maupun makanan semisal permen yang bungkusnya harus merah," kata Nur pada detiksurabaya.com di lokasi pondok putri, Senin (2/3/2009).Para santri yang berperilaku beda akhirnya mengalami kesurupan. Dari pengamatan detiksurabaya.com, ibu kandung Bupati Sumenep, Ny Hj Badi'ah Sirajudin berusaha mengusir roh halus dengan membaca doa dan meminumkan air pada santri yang kesurupan tersebut.

Tuesday, May 30, 2023

Tragedi Paiton 2003

Tragedi Paiton adalah sebuah kecelakaan yang menewaskan 54 siswa penumpang bus periwisata pada 8 Oktober 2003.Kejadian bermula dari rombongan SMK Yayasan Pembina Generasi Muda (Yapemda) Sleman, Yogyakarta, yang melakukan darmawisata ke Bali menggunakan tiba bus AO Transport. Kegiatan tahunan ini berjalan lancar, hingga tiba saat perjalanan pulang menuju Sleman. Kala itu, bus kedua melewati tanjakan di tikungan Jalan Raya Surabaya-Banyuwangi, tepatnya di kawasan Banyuglugur, Situbondo, Rabu (8/10/2003) malam. Tiba-tiba sebuah truk kontainer memotong jalur dan menabrak bagian depan bus. Kondisi kian parah saat sebuah truk tronton dari arah belakang menabrak bus rombongan pariwisata.us yang ditumpangi rombongan siswa dan guru SMK Yapemda itu pun terjepit dua truk hingga akhirnya terbakar. Kebakaran dipicu dari kebocoran tangki bahan bakar truk bernomor polisi L 8493 F yang mengenai sekering bus. Percikan api kemudian muncul di bagian depan bus yang ditabrak, sehingga membuat penumpang panik dan berlarian ke bagian belakang bus. Malam itu, seluruh penumpang berusaha menyelamatkan diri dengan mencoba keluar dari pintu belakang bus. Nahasnya, pintu belakang tak dapat dibuka karena tertabrak truk tronton. Tak adanya alat pemecah kaca turut menyebabkan seluruh penumpang terjebak di dalam bus. Mereka pun terbakar dan tewas mengenaskan di dalam bus. https://www.kompas.com/tren/read/2023/06/02/143000865/tragedi-paiton-2003--kronologi-penyebab-dan-jumlah-korban?page=all

Monday, December 5, 2022

 

Tabrakan kereta api Bintaro 1987

Lokasi kecelakaan berada di antara Stasiun Pondok Ranji dan pemakaman Tanah Kusir, dekat SMUN 86 Bintaro. Jaraknya 200 meter setelah perlintasan Pondok Betung.Awalnya, pada Senin (19/10/1987), kereta api yang berangkat dari Rangkasbitung tabrakan dengan kereta yang datang dari Tanah Abang. Keduanya tabrakan di antara Stasiun Pondok Ranji dan pemakaman Tanah Kusir, dekat SMUN 86 Bintaro. Lokasi kecelakaan berada di tikungan berbentuk huruf 'S' sekitar Km 1KA 225 yang berangkat dari Stasiun Sudimara bertabrakan dengan KA 220 Patas yang datang dari Stasiun Kebayoran. KA 225 berjalan dengan kecepatan 25 km/jam karena baru melewati perlintasan, sedangkan KA 220 berjalan dengan kecepatan 30 km/jam.8+75.


Jumlah Korban

 Sebanyak 156 orang menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut. Ratusan lainnya mengalami luka-luka.Adapun 70 orang dilaporkan meninggal dunia di tempat kejadian, sebagian lagi tewas dalam perjalanan dan setelah berada di rumah sakit.


Penyebab Kecelakaan


Kecelakaan terjadi karena kurang maksimalnya komunikasi dan koordinasi antar stasiun. Kesalahan berawal dari Stasiun Serpong yang memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara tanpa mengecek kepenuhan jalur di Sudimara, sementara di Sudimara, semua jalur sudah penuh.Setibanya di Stasiun Sudimara, kepala stasiun memerintahkan juru langsir untuk melangsir KA 225 masuk ke jalur 3. Namun, masinis tidak dapat melihat semboyan, kemudian dia bertanya pada penumpang "berangkat?" kata penumpang "berangkat!". Sang masinis pun melaju.Juru langsir kaget dan sempat mengejar kereta hingga naik ke gerbong belakang. Beberapa ada yang mengejar kereta naik sepeda motor.Namun, pengejaran itu tak berhasil. Semboyan gentar darurat sempat dinyalakan untuk penjaga perlintasan Pondok Betung, tetapi kereta tetap melaju.


Wednesday, May 25, 2022

 Kapal Tampomas II Tenggelam, 369 Orang Tewas

 Hari ini 41 tahun lalu, tepatnya 27 Januari 1981, Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Tampomas II tenggelam di perairan Masalembo, Laut Jawa.Pada 1980-an, KMP Tampomas yang dikelola oleh PT Pelni merupakan salah satu kapal laut yang melayani penumpang antarpulau.Sebelumnya, kapal ini digunakan untuk melayani perjalanan haji.


Kronologi kejadian

Diberitakan Harian Kompas, 27 Januari 1981, kapal penumpang Tampomas II milik PT Pelni terbakar pada hari Minggu sekitar pukul 23.00 Wita. Lokasinya sekitar 220 mil laut menuju pelabuhan Ujungpandang. Kapal itu berangkat dari Jakarta dengan membawa 1.054 penumpang dan 82 awak kapal.Namun, ketika berada di perairan dekat Kepulauan Masalembu, sebelah utara Pulau Kangean, Jawa Timur, kapal itu mengalami kebakaran.Menurut Sekditjen Perhubungan Laut kala itu, Fanny Habibie, dalam keadaan cuaca yang jelek itu penumpang mengalami kepanikan sehingga beberapa orang terjun ke laut.Kapal Pelni atau kapal lain yang ada di sekitar kapal Tampomas II diperintahkan untuk mendekat dan memberikan pertolongan.Beberapa kapal di antaranya adalah Wayabula, Ilmanul, Brantas, dua kapal penyapu ranjau TNI AL, dan sebuah kapal navigasi Perhubungan Laut.Dilansir dari Harian Kompas, 28 Januari 1981, kapal Tampomas II akhirnya tenggelam pada 27 Januari 1981 pukul 12.42 WIB (13.42 WIT) meskipun berbagai usaha penyelamatan dilakukan.Kapal berbobot mati 2.420 ton itu tenggelam di Selat Makassar dekat Pulau Masalembo, sekitar 22 mil laut menjelang pelabuhan tujuan Ujungpandang.Hingga 27 Januari 1981 malam hari, terdapat 566 orang yang berhasil diselamatkan ke atas kapal-kapal yang datang menolong.Kapal Tampomas II meninggalkan Jakarta sekitar pukul 19.00 pada 24 Januari 1981 dan diharapkan tiba di pelabuhan Ujungpandang sekitar pukul 10.00 pagi tanggal 26 Januari.


Upaya penyelamatan


Penyelamatan terkendala cuaca buruk. Pesawat Albatros UF-Skuadron Udara-5 TNI AU yang lepas landas dari Bandara Juanda pada 06.35 bermaksud mendarat di perairan sekitar lokasi musibah.Akan tetapi, gelombang besar setinggi 7-10 meter, angin kencang, dan hujan mengurungkan rencana pendaratan. Dari udara juga terhalangi oleh kabut tebal, sehingga untuk menemukan lokasi Kapal Tampomas II, pesawat Albatros harus terbang rendah sekitar 350-500 kaki dari permukaan laut.

Sunday, May 30, 2021

 Tsunami Aceh, Bencana Terbesar di Indonesia pada 2004

 Bencana alam Tsunami Aceh menelan korban hingga ratusan ribu jiwaTsunami terjadi setelah Aceh lebih dulu terkena gempa berkekuatan 9,2 SR pukul 08.58.Setelah gempa terjadi, tidak ada yang menduga akan datang gelombang laut besar setinggi 30 meter yang menghantam Kota Aceh.

Kapan terjadinya tsunami di Aceh?

 Tsunami Aceh terjadi pada hari Minggu, 26 Desember 2004 silam.

Sekitar pukul 07.50 WIB, kawasan Aceh bagian barat dan sekitarnya merasakan guncangan gempa sebesar 9,1 hingga 9,3 SR berpusat di 20-25 kilometer barat daya Sumatera.Tidak berselang lama, warga di pesisir pantai melihat air laut menjadi surut dan garis pantai mundur hingga ratusan meter.Diperkirakan gelombang tsunami ini menyapu bersih daratan dengan kecepatan mencapai 800 km per jam.Hanya dalam waktu tujuh menit, kota-kota di pesisir barat Aceh sudah dipenuhi dengan puing-puing bangunan dan mayat dalam kondisi tragis.Dilaporkan sekitar 132.000 jiwa meninggal dunia dan 37.000 orang dinyatakan hilang.Lalu, pada 27 Desember 2004, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tsunami Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi di Indonesia.Sementara itu, pada 31 Desember 2004, Indonesia dinyatakan sebagai negara yang terdampak tsunami paling parah.Saking besarnya guncangan di Aceh, gempa juga menimbulkan tsunami di beberapa negara lainnya, seperti Sri Lanka, Thailand, dan India.

Penyebab terjadinya tsunami Aceh

Diperkirakan tsunami besar yang menghantam kota Aceh disebabkan oleh gempa besar yang terjadi di perairan barat Aceh, Nicobar, dan Andaman. Gempa ini terjadi akibat adanya interaksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Guncangan gempa pada saat itu sebesar 9,1 hingga 9,3 SR yang berpusat di dasar laut pada kedalaman 10 meter sehingga tergolong gempa dangkal. Menurut ahli, gempa yang terjadi saat itu dapat menimbulkan tsunami karena adanya pergeseran batuan secara tiba-tiba. Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya gempa yang disertai dengan lentingan batuan di bawah pulau dan dasar laut. Akibatnya, permukaan air laut menurun ke arah palung dan menimbulkan terjadinya gelombang laut besar yang disebut tsunami. Sepanjang tahun 2005-2009, proses rekonstruksi dan rehabilitasi dilakukan untuk memulihkan kembali kondisi Kota Aceh. Pada masa itu, banyak rumah bantuan didirikan, termasuk berbagai infrastruktur dan fasilitas umum.